MasyarakatPemerintahanPendidikanWisata, Sosial dan Budaya

PEMKAB SULA BERSAMA (MSI) MALUT GELAR SEMINAR PENENTUAN HARI JADI SANANA TAHUN 2023

DISKOMINFO SULA, SANANA—Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula melalui Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kepulauan Sula kerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Maluku Utara menggelar Seminar Hari Jadi Sanana, yang dibuka dengan resmi oleh Staf Ahli Kamaluddin Sangaji, S.H ditandai dengan pemukulan gong dan disaksikan secara langsung oleh Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia Pusat Prof. DR. Agus Mulyana, M.Hum, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Maluku Utara DR. Syahril Muhammad, M.Hum, Prof. Susanto Zuhdi, M.Hum Dosen Ilmu Sejarah Universitas Indonesia dan DR. Saiful Bahri Ruray, M.Si politisi dan tokoh Sula, dan beberapa sesepuh tokoh adat Sula yang digelar pada aula Istana Daerah Dad Hia Ted Sua. (Selasa 16/05/2023).

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Staf Ahli menyampaikan, seminar Hari Jadi Sula menjadi sebuah catatan sejarah, karena berkaitan erat dengan penentuan asal muasal kelahiran Sula. Sekaligus mengalami perubahan besar bagi generasi yang datang. Melalui naskah sejarah yang ditulis sebelumnya, baik oleh penulis bangsa asing, catatan arsip sejarah, maupun catatan yang tak tertulis yang diwarisi secara turun-temurun.

Lebih jelas, Staf Ahli Kamaluddin Sangaji, S.H mengatakan bahwa, “Pemerintah Daerah mengapresiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Sula dan Masyarakat Sejarawan Indonesia yang telah bahu-membahu demi mewujudkan seminar ini, demi meluruskan sejarah Sula yang sebelumnya mengalami perbedaan pendapat mengenai sejarah kelahiran Sula dalam konteks peradaban.”

Pada kesempatan yang sama, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Maluku Utara DR. Syahril Muhammad, M.Hum menjelaskan bahwa, riset yang telah dilakukan sejak Agustus 2021 hingga Januari 2022, dengan tahapan riset melalui penelusuran sejarah, baik berupa dokumen, pengkajian konsep maupun gagasan, wawancara tokoh masyarakat, jajak dengar pendapat, hingga penelitian yang sarat aspek-aspek sejarah sosial kultural yang berkaitan erat dengan penentuan Hari Jadi Sanana.

“Penentuan Hari Jadi Sula adalah menjadi momentum pengakuan terhadap tongkat keberadaan sejarah keberadaan Sula. Pengakuan merupakan sarana dalam rangka menumbuhkan kesatuan dan persatuan, mendorong semangat cinta dan kebanggan pada daerah. Begitu juga mendorong pembangunan daerah, sekaligus melahirkan kecintaan dan keterikatan batin antara masyarakat dengan pemerintah,” tegas DR. Syahril Muhammad, M.Hum.

Melalui hasil seminar tersebur, tim perumus Hari Jadi Sanana, menyatakan Hari Jadi Kota Sanana bertepatan pada tanggal 12 April 1350 dan berusia 673 tahun. Tanggal tersebut merujuk pada representasi salahakang dari 12 Sangaji menjadi 4 Yai Fai Gareha. Sedangkan tahunnya mengacu pada masa Sula yang berada di bawah kekuasaan Ternate pada era Kolano Ngolo Macahaya (1350-1357).

Seminar tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda, para Asisten, pimpinan OPD lingkup Pemerintah Daerah, tokoh adat, tokoh agama, kepala camat, kepala desa.

Pewarta : Hilda Fatgehipon
Editor : Anggi Buamona
Dokumentasi : Diskominfo Sula

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Close